Cara Konfigurasi DNS pada Linux Debian

DNS (Domain Name System) adalah sebuah alamat atau nama yang di gunakan untuk mengenali sebuah server baik web server, mail server, dan ftp server. DNS akan mempermudah pengguna dalam mengingat alamat server yang akan di tuju, sebagai contoh server google.com, facebook.com dan sebagainya. Dari contoh tersebut kita dapat melihat sebuah domain dari google dan facebook yang dapat kita akses dengan mengetiknya pada address bar web browser, mari kita lihat alamat server berikut dengan menggunakan IP Address  74.125.24.100 tentu saja akan lebih sulit untuk di ingat.


DNS terdiri dari beberapa level diantaranya Top Level Domain (TLD), Second Level Domain (SLD) dan Third Level Domain. TLD merupakan deretan kata di belakang nama sebagai contoh .com (dotcommercial), .edu (doteducation) dan lain sebagainya. TLD di kelompokan lagi menjadi dua bagian yakni Global Top Level Domain (gTLD) contohnya .com, .org, .edu dan Country Code Top Level Domain (ccTLD) contohnya .id, .au, dan sebagainya. Second Level Domain adalah domain yang dapat kita daftarkan sesuai keinginan akan tetapi kita akan dikenakan dengan biaya registrasi. Thirt Level Domain lebih di kenal dengan sub domain, sub domain dapat kita buat sendiri tanpa harus registrasi ulang jika kita sudah membeli domain utama. Contohnya blog.qualov.com atau blogger.com.

Installasi Bind9

Pada linux debian kita dapat membuat domain sendiri dengan menggunakan bantuan perangkat lunak bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9). Pada kesempatan ini kita akan melakukan konfigurasi dns pada debian 9, mari kita mulai dari pemasangan perangkat lunak bind9 pada debian dengan perintah berikut.
apt install bind9 dnsutils
Jika ada konfirmasi pemasangan bind9 seperti ini “Do you want to continue? [Y/n]” kita ketik saya Y kemudian tekan Enter pada keyboard. Jika proses installasi bind9 sudah selesai maka sistem akan meminta kita untuk melakukan restart service pada komputer, geser pilihan ke Yes kemudian tekan Enter. Sampai pada tahap ini paket bind9 sudah berhasil di pasang.


Sebelum melanjutkan pada langkah konfigurasi ada beberapa file yang akan kita konfigurasi diantaranya sebagai berikut.
  • named.conf.options
  • named.conf.local
  • File forward
  • File reverse
  • /etc/resolv.conf

Konfigurasi File named.conf.options

Untuk melakukan konfigurasi file named.conf.options kita dapat masuk pada direktori /etc/bind/ atau dengan mengaksesnya secara langsung menggunakan editor nano, ketik perintah berikut.
cd /etc/bind
ls
nano named.conf.options
Jika file named.conf.options telah terbuka dengan editor nano editlah seperti berikut.

options {

        directory "/var/cache/bind";

        // If there is a firewall between you and nameservers you want
        // to talk to, you may need to fix the firewall to allow multiple
        // ports to talk.  See http://www.kb.cert.org/vuls/id/800113

        // If your ISP provided one or more IP addresses for stable
        // nameservers, you probably want to use them as forwarders.
        // Uncomment the following block, and insert the addresses replacing
        // the all-0's placeholder.

        forwarders {
        8.8.8.8;
        };

        //========================================================================
        // If BIND logs error messages about the root key being expired,
        // you will need to update your keys.  See https://www.isc.org/bind-keys
        //========================================================================

        dnssec-validation auto;
        auth-nxdomain no;    # conform to RFC1035
        listen-on-v6 { none; };
        listen-on port 53 {localhost; 192.168.1.0/24;};
        allow-query { localhost; 192.168.1.0/24;};
        recursion yes;
};

Konfigurasi file named.conf.local 

Pada file named.conf.local kita akan membuat sebuah zone baru yang digunakan untuk zone dns baru kita. Masuk pada file named.conf.local dengan perintah berikut.
nano named.conf.local
Jika file named.conf.local sudah terbuka oleh editor nano sleanjutnya kita tambahkan zone baru tersebut pada bagian akhir atau baris paling bawah pada file tersebut, lihat konfigurasi berikut.

//
// Do any local configuration here
//

// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
//include "/etc/bind/zones.rfc1918";

zone "plenta.edu"{
        type master;
        file "/etc/bind/forward.plenta.edu";

};

zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
        type master;
        file "/etc/bind/reverse.plenta.edu";

};

Konfigurasi File Forward 

File forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke dalam IP Address, untuk mempercepat kofigurasi pada file forward dan menghindari kesalahan pada file tersebut kita lakukan duplikat terlebih dahulu pada file yang akan di konfigurasi. File forward di konfigurasi pada file db.local, untuk menduplikat file db.local tersebut kita gunakan perintah cp di ikuti dengan nama file yang akan di copy yaitu db.local.
cp db.local forward.plenta.com
nano forward.plenta.com
Lakukan pengeditan pada file forward.plenta.com atau nama file forward yang sudah anda buat sebelumnya, nama file tidak perlu sama yang penting anda dapat mengingatnya. Lihat file forward berikut.
;
; BIND data file for local loopback interface
;

$TTL    604800
@       IN      SOA     plenta.edu. root.plenta.edu. (
                              2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;

@       IN      NS      ns1.plenta.edu.
@       IN      NS      ns2.plenta.edu.
@       IN      A       192.168.1.1
ns1     IN      A       192.168.1.1
ns2     IN      A       192.168.1.1
www     IN      CNAME   plenta.edu.

Pada saat pertama kita buka file forward maka akan mendapatkan sebuah konfigurasi default dengan domain dan IP Localhost yaitu 127.0.0.1 selanjutnya kita ubah lihat . Pada file kita melihat tanda ; (titik koma) yang artinya hanya komentar dan tidak akan terbaca oleh sistem biarkan saja.

Selain itu untuk penulisan nama domain kita akhiri dengan tanda . (titik). Jangan lupa untuk menyimpan hasil konfigurasi yang sudah anda buat dengan menekan kombinasi tombol keyboard CTRL+O kemudian keluar dari editor dengan CTRL+X.

Konfigurasi File Reverse

Jika pada File Forward berfungsi untuk menerjemahkan atau konversi dari DNS ke dalam IP Address maka pada File Reverse ini berfungsi sebaliknya yaitu konversi dari IP Address ke dalam DNS, Contoh kita mengakses http://192.168.1.1 pada web browser maka browser akan mengarahkan kita pada website yang telah di konfigurasi dengan IP Address tersebut.

Jika file forward terdapat pada db.local maka untuk File Reverse ini ada pada file db.127, untuk konfigurasi sama kita gunakan editor nano dan lakukan duplikat terlebih dahulu pada file db.127 dengan perintah berikut.
cp db.127 reverse.plenta.edu
nano reverse.plenta.edu
Selanjutnya kita lakukan editing pada file reverse.plenta.edu, lihat pada konfigurasi di bawah.
;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL    604800

@       IN      SOA     plenta.edu. root.plenta.edu. (
                              1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL

;

        IN      NS      ns1.plenta.edu.
        IN      NS      ns2.plenta.edu.
ns1     IN      A       192.168.1.1
ns2     IN      A       192.168.1.1
@       IN      A       192.168.1.1
1       IN      PTR     plenta.edu. 

Konfigurasi File /etc/resolv.conf

Fil etc/resolv.conf berfungsi untuk menambahkan domain yang sudah kita buat dan untuk konfigurasinya kita tidak perlu melakukan duplikat namun langsung gunakan perintah berikut untuk mengeditnya.
nano /etc/resolv.conf
pada debian 9 file resolv.conf akan di generate secara otomatis oleh network manager, namun anda juga dapat menambahkannya secara manual, lihat baris perintah berikut.
# Generated by NetworkManager
search plenta.edu
nameserver 192.168.1.1
*Apabila kita ingin memiliki domain lebih dari satu maka yang perlu kita masukan pada file /etc/resolv.conf hanya name server nya saja.
Sampai pada tahap ini kita telah selesai melakukan konfigurasi DNS pada debian server, selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan restart service bind9 dan melakukan pengecekan DNS dengan perintah nslookup atau dig. Ketik 3 baris perintah berikut, untuk keluar dari status bind9 gunakan kombinasi pada keyboard CTRL+z.
systemctl start bind9
systemctl status bind9
named-checkconf 
Pengujian DNS, untuk pengujian DNS ketik baris perintah berikut.
root@debian:/home/user# nslookup plenta.edu
Server:  192.168.1.1
Address: 192.168.1.1#53

Name: plenta.edu
Address: 192.168.1.1

root@debian:/home/user# nslookup 192.168.1.1
Server:  192.168.1.1
Address: 192.168.1.1#53

1.1.168.192.in-addr.arpa name = plenta.edu.

root@debian:/home/user# dig plenta.edu

; <<>> DiG 9.10.3-P4-Debian <<>> plenta.edu
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14330
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 2, ADDITIONAL: 3

;; OPT PSEUDOSECTION:
; EDNS: version: 0, flags:; udp: 4096
;; QUESTION SECTION:
;plenta.edu.   IN A

;; ANSWER SECTION:
plenta.edu.  604800 IN A 192.168.1.1

;; AUTHORITY SECTION:
plenta.edu.  604800 IN NS ns2.plenta.edu.
plenta.edu.  604800 IN NS ns1.plenta.edu.

;; ADDITIONAL SECTION:
ns1.plenta.edu.  604800 IN A 192.168.1.1
ns2.plenta.edu.  604800 IN A 192.168.1.1

;; Query time: 3 msec
;; SERVER: 192.168.1.1#53(192.168.1.1)
;; WHEN: Sun Nov 17 01:27:07 EST 2019
;; MSG SIZE  rcvd: 123

Apabila kita menggunakan VirtualBox dalam melakukan konfiguras pada Debian server, kita dapat menampilkan atau mengecek DNS server yang sudah kita bangun tersebut dengan menggunakan cmd, yang harus kita lakukan adalah melakukan konfigurasi IP Address pada adapter VirtualBox yang ada pada control panel sistem operasi windows dengan ketentuan sebagai berikut.

IP Address 192.168.1.2 (IP selain yang sudah digunakan)
Subnetmask 255.255.255.0
DNS Server 192.168.1.1

Selain itu kita perlu melakukan konfigurasi pada VirtualBox dengan mengkonfigurasi Network (Adapter1) adapter yang digunakan pada VirtualBox dengan memilih mode host-only Adapter dan yang terakhir adalah menambahkan nameserver pada debian server dengan mengkonfigurasi file /etc/network/interfaces. Jika berhasil maka ketika dilakukan pengecekan menggunakan nslookup pada sistem operasi yang digunakan akan tampil DNS yang sudah kita konfigurasi.

0 Response to "Cara Konfigurasi DNS pada Linux Debian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel